Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, merasakan momen emosional saat mudik ke kampung halamannya di Maluku, Ambon untuk pertama kalinya.
Kedatangannya disambut meriah oleh ratusan orang dan pertunjukan marching band, menciptakan suasana sukacita yang luar biasa. Momen ini menjadi viral dan menyentuh hati banyak orang, menandai kembalinya seorang putra daerah yang telah berkiprah di dunia sepak bola internasional. Bagi anda yang ingin mencari informasi terbaru dari kami tentang sepak bola Tanah Air, tentu saja anda bisa langsung klik link SPORTS NATION.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Momen Haru dan Syukur
Denny Landzaat, yang merupakan asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, tak dapat menyembunyikan rasa harunya saat tiba di Ambon. Kepulangannya ke tanah leluhur menjadi momen yang sangat emosional baginya, mengingat ini adalah kali pertama ia menginjakkan kaki di Ambon, Maluku. Rasa syukur dan kebahagiaan terpancar jelas dari wajahnya saat ia disambut dengan hangat oleh masyarakat setempat.
Setibanya di Bandara Pulau Buru Namniwel Maluku, ia langsung melakukan sujud syukur sebagai ungkapan terima kasih atas kesempatan untuk kembali ke tanah kelahirannya. Tindakan spontan ini menunjukkan betapa besar rasa cintanya terhadap tanah leluhurnya dan penghormatannya terhadap tradisi dan budaya Maluku. Sambutan hangat dari petugas bandara dan masyarakat setempat menambah kehangatan momen kepulangannya.
Interaksi Dengan Masyarakat Lokal
Kedatangan Denny Landzaat di Ambon disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat setempat. Ratusan orang berbondong-bondong datang untuk menyambut sang asisten pelatih Timnas Indonesia, menciptakan suasana yang meriah dan penuh kehangatan. Momen ini menjadi bukti nyata betapa besar rasa cinta dan kebanggaan masyarakat Maluku terhadap putra daerah yang telah sukses di kancah sepak bola internasional.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, Denny Landzaat terlihat berinteraksi langsung dengan saudara dan tetangga menggunakan bahasa Indonesia dialek khas Maluku. Ia dengan ramah menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah datang menyambutnya. “Shallom, terima kasih semua orang banyak-banyak datang ke sini. Terima kasih, aku masih bisa datang ke sini, kepada keluarga dan pemilik acara banyak makanan, bagus-bagus,” ucap Denny Landzaat dalam video tersebut.
Baca Juga: Momen Kevin Diks Jadi Pratama Arhan Baru di Timnas Indonesia
Misi Bersama Timnas Garuda Indonesia
Di balik momen kepulangan yang penuh haru dan kebahagiaan, Denny Landzaat mengemban tugas penting sebagai bagian dari staf kepelatihan Timnas Indonesia. Bersama pelatih kepala, Patrick Kluivert, ia memiliki misi besar untuk membawa Skuad Garuda meraih prestasi gemilang di kancah internasional. Salah satu target utama yang ingin dicapai adalah lolos ke Piala Dunia 2026.
Denny Landzaat menyadari bahwa tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Namun, ia tetap optimistis dan bersemangat untuk memberikan yang terbaik bagi Timnas Indonesia. Pengalaman dan pengetahuannya di dunia sepak bola Eropa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas permainan tim. Selain itu, ia juga berkomitmen untuk menjalin komunikasi yang baik dengan para pemain dan membangun suasana tim yang solid dan harmonis.
Kenangan Masa Lalu
Kepulangan Denny Landzaat ke Ambon bukan hanya sekadar perjalanan biasa, tetapi juga momen nostalgia yang membawa kembali kenangan masa lalunya. Meskipun telah lama tinggal di Belanda, darah Maluku tetap mengalir dalam dirinya. Ibunya berasal dari Maluku dan pindah ke Belanda sejak usia dua tahun, sehingga kunjungannya ke Ambon menjadi sangat emosional.
Sebelum terbang ke Ambon, Denny Landzaat menyempatkan diri untuk beribadah di sebuah gereja di Jakarta. Hal ini menunjukkan sisi religiusnya dan rasa hormatnya terhadap tanah leluhurnya. Momen ini juga menjadi persiapan spiritual sebelum ia kembali ke akar budayanya dan bertemu dengan keluarga besarnya di Ambon.