Lando Norris dan Oscar Piastri akhirnya benar-benar bertabrakan di lintasan, seperti yang telah diprediksi Norris sendiri sebelum Grand Prix Kanada.
Dalam persaingan yang semakin memanas, kedua pembalap McLaren terlibat insiden pada lap-lap akhir balapan, yang berujung pada kerugian besar bagi Norris. Norris sebelumnya menjalani akhir pekan yang berat, termasuk sesi kualifikasi yang penuh kesalahan.
Namun ia berhasil merangsek ke posisi Piastri menjelang akhir lomba. Alih-alih bersabar, Norris memilih menyerang dari celah sempit yang tidak benar-benar terbuka, dan justru kehilangan poin penting. Jika ia bertahan di posisi kedua, ia hanya akan kehilangan dua poin dari Piastri.
Namun dengan insiden ini, jarak mereka melebar menjadi 12 poin. Jika peran dibalik, banyak yang percaya Piastri tidak akan mengambil risiko serupa. Di Miami beberapa bulan lalu, Piastri menunjukkan kedewasaan dengan menunggu momen yang tepat untuk menyalip Verstappen, sementara Norris justru terburu-buru dan kehilangan waktu.
Meski Norris menunjukkan kecepatan lebih baik di Kanada, sikap emosionalnya di momen krusial kembali merugikannya dalam perebutan gelar dunia. Berikut ini SPORTS NATION akan merangkum Hasil dari Grand Prix Kanada.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Verstappen vs Russell, Permusuhan yang Tak Lagi Tersamar
Di era Formula 1 modern yang dipenuhi rasa saling menghormati dan persahabatan antar pembalap, Max Verstappen dan George Russell menjadi pengecualian yang mencolok. Keduanya telah menjalin permusuhan sejak musim lalu, dengan ketegangan kembali memuncak di Kanada.
Semuanya berawal dari insiden di Qatar 2024, saat Russell menyebut Verstappen “bully” setelah Verstappen mengungkapkan rasa tidak hormatnya dan mengancam keras rivalnya. Rivalitas ini kembali panas di Spanyol saat Verstappen dengan sengaja menabrak Russell, nyaris terkena sanksi larangan balapan.
Russell terus membangkitkan isu tersebut di media, membuat Verstappen kesal dan menyebutnya “kekanak-kanakan” serta “sangat menyebalkan.” Di Kanada, drama berlanjut ketika Russell mengerem mendadak di depan Verstappen saat berada di belakang Safety Car, jelas untuk memancing reaksi.
Red Bull bahkan melayangkan protes resmi yang kemudian ditolak atas perilaku Russell yang dianggap tidak sportif. Russell tahu bagaimana memancing emosi Verstappen, dan Verstappen pun tampak tidak tertarik untuk menyembunyikan rasa frustrasinya. Persaingan ini diprediksi akan terus memanas sepanjang musim.
Baca Juga: Bukan Bryan Mbeumo, Pemain Ini Siap Jadi Rekrutan Kedua MU
Mercedes Bangkit, Era Baru Dimulai dengan Percaya Diri
Musim 2025 menjadi awal baru bagi Mercedes. Dengan Lewis Hamilton resmi hengkang, dan Kimi Antonelli naik kelas sebagai tandem George Russell, GP Kanada menandai awal gemilang bagi era baru Silver Arrows. Untuk pertama kalinya musim ini, Mercedes terlihat memiliki mobil yang bisa memimpin balapan dari depan.
Russell tampil dominan dan berhasil menahan tekanan dari Verstappen, sementara Antonelli membuktikan potensinya dengan merebut podium ketiga setelah pertarungan sengit dengan Piastri. Strategi tim juga patut diacungi jempol pit stop sempurna, keputusan taktis tepat waktu, dan koordinasi luar biasa di lintasan.
Mercedes terlihat jauh lebih solid dibanding Red Bull yang bergantung pada Verstappen semata, atau Ferrari yang belum konsisten. Jika rumor bahwa mobil Mercedes tahun depan akan menjadi yang terbaik terbukti benar. Ini mengharuskan McLaren bukan hanya harus waspada pada Red Bull, tetapi juga terhadap Mercedes yang kini kembali ke jalur juara.
Tetap ikuti semua kabar dan analisis mendalam Formula 1 hanya di ShotsGoal sumber utama para penggemar F1 Indonesia!
Dan jangan sampai ketinggalan kabar terbaru seputar dunia sepak bola! Dapatkan informasi terkini, berita eksklusif, dan sorotan menarik hanya di shotsgoal.